- Kali Ini Wabup Siak Husni Dan BAZNAS Siak,Pendistribusian Zakat Tahap l Di Mesjid Nurul Iman,Kampung Sungai Limau,Husni Ajak Masyarakat Gemar Berzakat
- Sekretaris Dinas PUPR, Bohongin Publik, Terkait Temuan BPK Tahun 2023, Perjalanan Dinas PUPR Dipertanyakan
- Luar Biasa! Gemar Siak Berzakat Ke-11, Terkumpul Dana Zakat Berjumlah Rp 689 Juta
- Bupati Siak Alfedri,Bersama BAZNAS Siak,distribusikan Zakat Tahap l Tahun 2024 Sekaligus Serahkan Ratusan Sertipikat Tanah Kepada Masyarakat
- LKD Telah di Sampaikan, Alfedri : Opini WTP Kembali Jadi Harapan
- Pemkab Siak Usulkan,Tengku Buwang Asmara Bergelar Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah, Untuk dianugrahkan Gelar Pahlawan Nasional,Husni Mohon Do’a Masyarakat Siak
- Peringati Nuzulul Qur’an, Polres Karimun Gelar Buka Bersama Dengan Wartwan.
- Pimpin Sosialisasi Pencegahan dan Peredaran Gelap Narkoba,Bupati Siak Alfedri Tegaskan Hal Ini di Hadapan Generasi Muda dan Masyarakat
- PT . Pulau Laut siap garap Pelabuhan Kontainer di Pelabuhan Parit 21, Pj. Bupati Inhil ingin percepatan
- Wabup Husni : Perhatian Pusat Minim Kepada Daerah Yang Komit Jaga Lingkungan
Hujan Mulai Turun, Ini Yang Harus Dilakukan Petani
Hujan mengguyur kecamatan Batang Cenaku
Bermacam macam berkah yang sangat besar dari Tuhan. Salah satunya adalah air. Hingga tak salah jika air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, alam dan isinya. Boleh dicoba, 10 hari tanpa air apa yang dirasa oleh tubuh manusia dibanding 10 hari dengan air.
Belum lama ini, akibat kemarau semua sumber mengalami kelangkaan air. Sumur, kolam, parit dan rawa satu persatu mulai mengering, bahkan air sungai terbesar di kecamatan Batang Cenaku, Tenaku sudah menyusut drastis.
2 Agustus 2021 mulailah sang tirta membasahi bumi. Diawali tetesan tetesan lembutnya, hari ini sumber kehidupan yang satu ini mulai menyiram rata hamparan tanah. Sumur sumur mulai terisi, begitu juga kolam kolam. Ladang dan kebun mulai hijau berseri, pohon dan tumbuhan mulai bersemi lagi.
Di kecamatan Batang Cenaku kabupaten Inhu, identik tanah dijadikan lahan kebun kelapa sawit. Tentunya kemarau begitu mempersulit si pohon minyak itu untuk proses pembuahan dan sebagainya. Setelah hujan datang, pohon dan tumbuhan itu sangat kelaparan, oleh karena semasa kemarau panjang mereka dipaksa untuk berhenti makan.
Seiring dengan datangnya hujan , sudah barang tentu pori pori tanah akan terbuka siap menelan mangsa. Penaburan pupuk cocok dilakukan pada pasca intensitas hujan deras derasan terjadi, sebab jika yang dilakukan pada saat hujan mengganas akan sedikit kadar pupuk terserap ke tanaman, ia lebih memilih hilang bersama arus air yang menerjang.
" Yok kita pupuk tanaman sebelum hujan mengganas " ajak Budi, salah seorang pengamat kesuburan kebun kelapa sawit asal kecamatan Batang Cenaku ini.(Budiyono)
Berita Populer
- Suami di Mandah Bunuh Pengganggu Istrinya Dengan Parang
- Polsek Kateman Ringkus Dua Pelaku Penyalahgunaan Narkotika di Guntung
- Mengerikan, Usai BAB, Gadis belia ini Digigit Buaya di Parit 10 Kayu Jati
- Saling Tikam Saat Mabuk Tuak, Seorang Pria di Tembilahan Tewas Bersimbah Darah
- Gagal Perkosa, Pemuda Di Inhil Bunuh Bibi Kandung
Berita Terkait
- Kabaharkam Polri : Semua Demi Menyelamatkan Masyarakat.0
- Permintaan Masyarakat Jaya Pura Terkabul, PT TKWI Bangun Jalan Beton0
- Ikuti Kegiatan Riau Berwakaf 2021, Husni Merza Ajak Umat Berwakaf0
- Permintaan Masyarakat Jayapura Terkabul, PT.TKWL Bagun Jalan Utama Tahap l Sepanjang 922 M0
- Update Covid-19 di Siak 57 Penambahan, 57 di Nyatakan Sembuh0